Dalam survei ini, untuk memperjelas distribusi dan besarnya pencampuran pasang surut di perairan Indonesia, akan dilakukan pengukuran mikrostruktur menggunakan wahana survei K.R. Baruna Jaya IV langsung di perairan Indonesia terutama di hotspot pencampuran yang diperoleh dari hasi simulasi numerik tiga dimensi. Untuk mengidentifikasi wilayah hotspot untuk transformasi massa air, juga akan dilakukan pengukuran XCTD / CTD / LADCP untuk mengklarifikasi proses fisik untuk transformasi air ITF.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui distribusi dan besarnya pencampuran pasang surut di perairan Indonesia. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah pengukuran mikrostruktur menggunakan wahana survei K.R. Baruna Jaya IV langsung di perairan Laut Sulawesi dan Selat Makassar.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan operasi ini dilaksanakan mulai tanggal 6 – 17 Agustus 2019 yang dimulai dari Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) menuju area survei di Laut Selawesi dan Selat Makasar serta berakhir di Pelabuhan Makasar (Sulawesi Selatan)
Lokasi Survei Jalur Pelayaran Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) menuju area survei di Laut Selawesi dan Selat Makassar dan berakhir di Pelabuhan Makasar (Sulawesi Selatan)
Wahana dan Peralatan Survei
Wahana yang digunakan dalam kegiatan ini adalah KR. Baruna Jaya IV dengan peralatan yang digunakan dalam survei ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tipe dan Spesifikasi Peralatan Survei
No | Peralatan | Jumlah |
1 | DGPS Cnav 2050 | 1 set |
2 | CTD SBE 911 | 1 set |
3 | CTD SBE 19Plus V2 | 1 set |
4 | CTD Rinko ASTD102 | 1 set |
5 | Dongle hypack 6.2a | 1 set |
6 | SBP Oretech 3010S | 1 set |
7 | Vertical Microstructure Profiler eXpendable (VMP-X) | 1 set |
8 | Vertical Microstructure Profiler 5500 (VMP- 5500) (Rockland Scientific International Inc.) | 1 set |
9 | LADCP (lowered acoustic Doppler current profiler) (Teledyne RDI) | 1 set |
10 | eXpendable Conductivity, Temperature, and Depth (XCTD) system (Tsurumi Seiki Co., Ltd.) | 1 set |
Personil yang terlibat dalam survei ini meliputi 17 orang perekayasa, 6 orang teknisi, 5 orang peneliti, 1 orang paramedis, 1 orang security officer, 3 orang dari Tokyo University dan 22 orang kru kapal Baruna Jaya IV. Ketua Tim survei ini yaitu Handoko Manoto dan Anwar Latif, A.Md sebagai nakhoda.