Sea Trial dilakukan setelah kapal ini menjalani perawatan/docking (maintenance) di PT Dok DuaSatu Shipyard. Sea Trial ini dihadiri oleh beberapa perwakilan unit kerja yang ada di BPPT, yaitu tim Inspektorat, Biro Perencanaan dan Keuangan, serta Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Acara diawali dengan penjelasan keselamatan (safety briefing) yang dipandu oleh Mualim I, Bapak Anwar Latif, dilanjutkan dengan sambutan kepala BPPT Bidang TPSA, Dr. Hammam Riza di Lounge Room Kapal Baruna Jaya II. Dalam sambutannya, Dr. Hammam Riza menyatakan bahwa seluruh staf Balai Teksurla adalah sebagai pemasar (marketer) untuk memasarkan pemanfaatan kapal beserta peralatannya. Dr. M Ilyas selaku Kepala Balai Teksurla menjelaskan bahwa kapal Baruna Jaya II, terkahir kali dilakukan perawatan pada tahun 2013. Dengan adanya perawatan kapal ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terutama pada mitra industri.
Sea trial ini dilakukan setelah kapal Baruna Jaya menjalankan perawatan selama 20 hari, dimulai dari tanggal 14 Agustus 2018 sampai dengan 3 September 2018. Tujuan Sea trial ini menguji performa kapal, kelayakan untuk berlayar, yang meliputi uji peralatan navigasi, permesinan serta tes layak lambung untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran. Kecepatan kapal pada sea trial mencapai 10,1 knot dengan pitch 4.0
Menurut Kapten kapal Baruna Jaya II, Bapak Ishak, hasil uji coba ini, kapal dalam kondisi bagus. Baik berupa peralatan navigasi, permesinan dan kondisi kapal dalam kondisi baik, permesinan, alat navigasi berjalan dengan baik, tidak ada kebocoran. Untuk mendapatkan performa kapal yang prima, perlu dilakukan perawatan kapal untuk 2 – 2,5 tahun lagi.
Kontributor : Sasmita
Editor : Anny Kustantiny