Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perawatan mooring laut dalam ATLAS (deployment dan recovery). Mooring ATLAS ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian RAMA (Research Moored Array for African-Asian-Australian Monsoon Analysis and Prediction) dengan memasang rangkaian buoy mooring laut dalam. Kegiatan ini merupakan kegiatan multi nasional dalam pembangunan data dasar kelautan untuk pemantauan dan prediksi variabilitas interaksi antara laut dan atmosfer global, khususnya di sekitar benua Asia dan Samudera Hindia.
Kegiatan InaPRIMA pertama kali dilakukan pada 2015 selama satu bulan dari 16 April – 15Mei 2015 dengan menggunakan kapal suvei Baruna Jaya I milik BPPT. Kegiatan ini merupakan hasil dari MoU antara BMKG-NOAA yang telah disepakati pada tahun 2012 lalu, bahwa BMKG melakukan aktivitas layar di Samudera Hindia dengan nama Indonesia Prima. Aktivitas ini merupakan komitmen Indonesia untuk mendukung implementasi kerjasama terkait pelakasanaan Global Ocean Observing System (GOOS).
Instansi yang terkait dalam pelayaran ini adalah BPPT, BMKG, dan instansi asing AOML dan PMEL. Kedua instansi asing ini merupakan bagian dari pemerintah Amerika Serikat NOAA, yakni NOAA’s Atlantic Oceanographic and Meteorological Laboratory (AOML) yang bertanggung jawab dengan sistem buoy mooring, dan NOAA’s Pacific Marine Environmental Laboratory (PMEL) yang menyediakan sistem Argo floats. Pelayaran InaPRIMA ini dilaksanakan selama 30 hari, dimulai pada tanggal 17 Februari-17 Maret 2016 yang diikuti 31 orang Scientist dan 21 orang crew kapal.